Dokter Andi Pimpin Operasi Digestif Perdana di RSUD ODSK Manado

Ini bisa jadi yang pertama di Indonesia. Sosok Ketua DPRD Provinsi di Sulawesi Utara, dr Fransiscus Andi Silangen, SpB, KBD sukses memimpin operasi menggunakan teknik laparascopic cholecystectomy untuk mengeluarkan batu empedu. Operasi bedah digestif ini juga menjadi yang pertama dilakukan di Instalasi Bedah Sentral (IBS) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) ODSK di Manado, Senin 6 Mei 2022.
 
Bersama Dokter Toar Mambu, SpB, KBD dan Tim bedah digestif RSUP Kandou dipimpin Dirut RSUP Kandou Dr. Dr. Jimmy Panelewen, SpB, KBD ikut mendampingi jalannya operasi. Operasi menggunakan alat laparoscopi tersebut tergolong canggih dan jarang dilakukan Rumah Sakit di Sulawesi Utara. 
 
Dokter Andi Silangen, politisi PDI Perjuangan ini menjelaskan operasi laparascopic cholecystectomy merupakan tekni operasi untuk mengeluarkan batu empedu dengan menggunakan alat semacam teropong berkamera, lalu dimasukkan ke dalam rongga perut pasien dengan sayatan rekatif kecil atau minimal. 
“Dengan teknik ini, jika tanpa komplikasi, pasien bisa pulang dalam satu sampai dua hari setelah operasi,”ujar satu-satunya Ketua DPRD Provinsi di Indonesia yang berprofesi sebagai dokter ahli bedah digestif.
 
Sementara itu, Direktur RSUD ODSK dr. Enriko H. Rawung, MARS yang ikut mengawal jalannya operasi di IBS RSUD ODSK menyambut gembira kesuksesan operasi ini.
 
"Pasien seorang wanita berusia 70 tahun, dan operasi berjalan dari pukul 18:36 WITA sampai 20:15 WITA. Operasi berjalan sukses,"ujarnya, Selasa (07/06/2022).
Suksesnya operasi bedah digestif, menjadi bukti sistem internal RSUD ODSK telah handal dan sanggup melaksanakan operasi yang terbilang canggih. 
“Persiapannya cukup rumit dan kami gembira bisa terlaksana dengan baik. Dari hasil laporan yang kami terima, kondisi pasien pasca operasi baik dan stabil. Jika tidak ada komplikasi besok atau lusa pasien bisa pulang ,” tutur Direktur yang pernah menyabet ASN Eselon 3 terbaik tingkat Provinsi Sulut tahun 2012 ini.
 
Dokter Enriko menuturkan, masalah penyakit batu empedu adalah masalah yang bisa mengganggu fungsi tubuh lain jika tidak ditangani dengan cepat. 
"Asal tahu saja, kalau meradang, batu ini bisa menyebabkan fungsi liver terganggu, dan kolesterol jahat bisa tidak terkontrol,"paparnya.
 
Jika upaya mengeluarkan batu empedu dengan operasi bedah terbuka konvensional, maka pasien bisa dirawat berminggu-minggu di rumah sakit, untuk menunggu luka operasi sembuh dengan resiko komplikasi infeksi pasca operasi.
"Dengan teknik laparoscopic, hari ini operasi, besok pasien bisa pulang. Karena luka sayatan operasi sangat kecil,"tandasnya.(onal/*)

Related Post

Tulis Komentar

Comments 0